Nasehat Bagi Seorang Alim Agar Tidak Tinggal di Kampung Terpencil
Di antara nasehat panjang Imam Malik kepada Imam Syafi'i sebelum mereka berpisah, «لَا تَسْكُنْ الرِّيفَ يَذْهَبْ عِلْمُك، وَاكْتَسِبْ الدِّرْهَمَ لَا تَكُنْ عَالَةً عَلَى النَّاسِ...» [شرح مختصر خليل للخرشي (1/35)] "Jangan tinggal di kampung nanti ilmumu hilang (tidak berkembang)..." Imam Malik tahu bahwa Imam Syafi'i punya potensi besar jadi ulama hebat, sehingga jangan sampai keluasan ilmunya nanti hilang begitu saja. Dan benar, beliau kemudian "tinggal" di kota-kota besar seperti Bagdhad, Hijaz, dan Mesir. Dan ilmu beliau tersebar dan terjaga sampai sekarang. Tentu ini tidak mutlak berlaku untuk semua kampung, illah-nya adalah jika di kampung tersebut antusias belajar penduduknya sangat-sangat minim sehingga berpotensi meredupkan keilmuan si alim tersebut. Dalam Ihya, Imam Ghazali menceritakan bahwa suatu kali Imam Sufyan Al-Tsauri datang ke Asqolan dan tinggal beberapa hari di sana, biasanya jika beliau singgah di suatu tempat, nama beliau yg masyhur me...