Feminisme dalam agama-agama sudah ada sejak peradaban yang sangat kuno
Ini adalah kisah menarik dari serangkaian kisah seorang ibu yang suci dalam sejarah, dan mungkin memang pantas dikenang di Hari Ibu dan momen Natal.
Yang saat ini terlihat, sejarah telah banyak diubah untuk menyembunyikan fakta bahwa banyak penduduk dunia berkembang dari kawin silang yang waktunya sama dengan Adam dan terjadi selama ribuan tahun. Dalam keyakinan beberapa agama besar, mereka semua memiliki tingkat kebatinan diluar pengetahuan. Tingkat batin membawa rahasia telah menjadi misteri kuno seperti Sumeria, Babilonia dan Mesir. Semua sejarah ini termasuk rahasia garis keturunan dan hanya beberapa orang yang dipilihnya bisa masuk kedalam kesadaran ini. Ada juga tingkat luar, dimana rahasia yang tersembunyi terdapat dalam kode dan alegori berhubungan dengan Tuhan/Dewa dan dianggap sebagai suatu kebenaran.
Agama-agama seperti Yahudi, Kristen dan Islam, semua dilahirkan dari sumber yang sama sebagai pembawa rahasia (batin) dan pengendali manusia dengan menyembunyikan rahasia dengan membawa cerita dari luar Bumi. Bahkan kisah Isa juga ditemukan sama hampir diseluruh dunia selama ribuan tahun sebelum adanya agama Kristen.
Kelahiran Para Dewa Dari Seorang Perawan
Setidaknya ada 15 Dewa tercatat hampir sama dengan kisah Isa, diantaranya adalah Krisna yang hidup tahun 900 SM lahir dari seorang perawan dengan tanda kemunculan 'Bintang' di Timur. Ketika itu, sebuah tiran membantai ribuan bayi yang berusaha membunuh 'Raja' yang baru lahir.
Di Yunani juga tersebar kisah hidup Dewa Attis yang lahir dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember. Attis adalah permaisuri Cybele dalam mitologi Frigia dan Yunani. Imam para kasim, Galli, seperti yang dijelaskan dalam mitos yang berkaitan dengan Attis dan pengebirian. Attis juga dewa vegetasi Frigia, dia melukai diri sendiri, kematian, dan kebangkitannya mewakili buah-buahan di bumi, yang mati di musim dingin hanya untuk bangkit kembali di musim semi.
Dewa Mithra, dipuja sekitar tahun 1200 SM yang lahir dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember. dalam sejarah disebutkan bahwa dia berkeliling dengan 12 muridnya, dia membuat mujizat, meninggal selama 3 hari dan kemudian dibangkitkan. Mithra disebut sebagai kebenaran, cahaya, dan dipuja pada hari Minggu.
Dewan Konstantinus Nicea pada tahun 325 Masehi menyatakan hal ini sudah ada selama ribuan tahun. Kristen menyerupai unsur-unsur tertentu keyakinan Romawi, khususnya penyembahan Mithra atau Mithraisme. Sebagai 'Pelindung Kekaisaran', Mithra terkait erat dengan Dewa matahari, yaitu Helios dan Apollo. Ulang tahun Mithra pada 25 Desember dekat dengan titik balik matahari musim dingin.
Helen Ellerbe dalam karyanya "The Dark Side of Christian History" menyatakan; "Kristen mengambil alih sebuah kuil-gua yang didedikasikan untuk Mithra di Roma, di Bukit Vatikan, menjadikannya sebagai kursi Gereja Katolik. Gelar Imam Besar Mithraic, Pater Patrum, pernah menjadi gelar dikalangan uskup Roma, Papa atau Paus. Pemimpin Kristen menjelaskan kesamaan yang luar biasa dari Mithraisme sebagai karya setan, menyatakan banyak legenda yang jauh lebih tua dari Mithraisme dan menjadi tiruan berbahaya dari keyakinan yang benar."
Semuanya Kristen percaya tentang Yesus, begitupula orang-orang Romawi dan Persia percaya tentang Mithra. Minggu adalah hari suci bagi Mithraists karena Dia adalah Dewa Matahari dan mereka menyebutnya Hari Dewa. HG Wells pernah menjelaskan, bahwa banyak dari frasa yang digunakan Paulus untuk Yesus adalah sama dengan yang digunakan oleh para pengikut Mithra, Liturgi Mithra adalah Liturgi Yesus.
Lalu, apa saja Dewa yang pernah mengalami hal yang sama dengan Isa sebelum adanya agama Kriten? Menurut Kersey Graves dalam tulisannya "The World’s Sixteen Crucified Saviors – Christianity Before Christ", sosok berikut ini dikisahkan memiliki kelahiran yang sama, dilahirkan dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember:
• Krisna dari Hindustan
• Budha Sakia dari India
• Salivahana dari Bermuda
• Zulis dan Osiris dari Mesir
• Odin dari Skandinavia
• Crite dari Kasdim
• Zoroaster dan Mithra dari Persia
• Baal dan Taut dari Phoenecia
• Indra dari Tibet
• Bali dari Afganistan
• Jao dari Nepal
• Wittoba dari Bilingonese
• Thammuz dari Suriah
• Atys dari Phyrgia
• Xamolxis dari Thrace
• Zoar dari Bonzes
• Adad dari Asyur
• Deva Tat dan Sammonocadam dari Siam
• Alcides dari Thebes
• Mikado dari Sintoos
• Beddru dari Jepang
• Hesus, Eros, dan Bremrillah dari Druid
• Thor dari Galia
• Cadmus dari Yunani
• Hill dan Feta dari Mandaites
• Gentaut dan Quexalcote dari Meksiko
• Monarch dari Sibyls
• Ischy dari pulau Formosa
• Divine, Guru Plato
• Yang Maha Kudus dari Xaca
• Fohi dan Tien dari China
• Adonis dari Yunani
• Prometheus dari Kaukasus
• Ixion dan Quirinus Roma
Jordan Maxwell, dalam tulisannya "Matrix Power" menyebutkan bahwa ada lima belas agama besar yang memiliki ajaran identik yang sama dengan Kristen. Kebanyakan orang tidak meyakini, tetapi agama keenam belas disalin dari lima belas agama sebelumnya, dan yang satu ini termasuk kebenaran.
Kisah sejarah Yang Hampir Sama
Umumnya, mereka lahir dari perawan dengan konsepsi tertata melalui roh kudus. Semua ini dianggap memenuhi ramalan kuno, ketika mereka lahir muncul tiran yang berkuasa yang ingin membunuhnya. Orang tuanya harus melarikan diri ke tempat yang aman, semua anak laki-laki dibawah usia 2 tahun dibunuh oleh penguasa. Para utusan berada disekitar kelahirannya dan memberi hadiah emas, kemenyan dan mur, yang kemudian dipuja sebagai penyelamat manusia dan menjalani kehidupan moral dan rendah hati.
Mereka melakukan mukjizat termasuk menyembuhkan orang sakit, mengusir setan dan membangkitkan orang mati. Mereka ada yang dihukum mati di kayu salib diantara dua pencuri, legenda menyebutkan mereka turun ke neraka dan membangkitkan orang mati. Apakah kisah ini terdengar persis seperti Isa/Yesus? Tapi fakta sejarah menyebutkan bahwa kisah itu tidak hanya dimiliki Isa/Yesus. Kisah ini juga menggambarkan sosok dewa penyelamat dari Timur yang disebut Virishna, hidup sekitar 1200 tahun sebelum Isa dilahirkan.
Lalu, mengapa semua legenda itu sama, tanggal, angka, dan simbol muncul berulang kali dalam mitos agama dan teks diseluruh sejarah kuno? David Icke dalam tulisannya "The Biggest Secret" menyebutkan bahwa hal ini terkait dengan titik balik matahari musim dingin atau festival pertengahan musim dingin ketika matahari berada pada titik paling kuat dalam siklus dibelahan bumi utara. Mereka mengatakan bahwa pada solstice 21/22 Desember, Matahari dianggap 'mati'. Tiga hari kemudian (25 Desember) dianggap sebagai kelahiran kembali Matahari.
Tiga hadiah dari orang-orang majus yang dikenal adalah Kemenyan, Mur, dan Emas. Kemenyan adalah resin kuning yang dibakar di kuil matahari, Mur dikenal sebagai Air Mata dari Matahari, dan Emas sudah sejak periode kuno mewakili lambang Matahari.
Sirius, bintang paling terang di langit malam merupakan bintang di Timur. Pada tanggal 24 Desember akan sejalan dengan tiga bintang terang di sabuk Orion yang disebut 'Tiga Raja', sebutan yang sudah terdengar sejak periode kuno. Ke-Tiga Raja berbaris sempurna dengan Sirius menunjuk ke tempat yang tepat dimana Matahari akan naik keesokan harinya. Semakin besar konstelasi dimana hal ini terjadi dikenal masyarakat kuno sebagai "kelahiran/dudukan" yang terlihat sebelum fajar pada 25 Desember. Jadi Tiga Raja atau tiga orang majus secara efektif "mengikuti" bintang di Timur untuk sebuah kelahiran, tempat kelahiran Dewa di titik balik matahari, juga berasal dari Bintang Sirius.
Simbolis Ibu 'Perawan' Dan Dewa Matahari
Tema berulang seperti melambangkan 'Perawan' diyakini mewakili konstelasi Virgo, dalam bahasa Latin berarti Perawan. Mesin terbang kuno yang digambarkan untuk Virgo terlihat seperti huruf 'M' menjelaskan nama-nama ibu perawan yang terkait dengan vokal 'M'. Seperti Maria ibu Isa, Myrra ibu Adonis, Maya ibu Buddha, IsisMeri ibu Horus'. Virgo juga disebut Rumah Roti dan simbol zodiak menggambarkan seorang wanita memegang sekam gandum, mewakili waktu panen Agustus/September. Bahkan Bethlehem juga berarti 'Rumah Roti' dan referensi mengarah ke konstelasi Virgo, bukan sebuah tempat di Bumi.
Gagasan Feminisme
Kita dapati pesan-pesan feminisme dalam banyak agama dimana sejarah mencatat diskriminasi hingga penistaan terhadap perempuan. Artinya, gagasan kesetaraan sudah terpikirkan sejak zaman yang sangat kuno dimana sebenarnya perempuan memiliki peran yang tidak bisa diremehkan seperti kebiasaan yang sering kali terjadi dari zaman dulu hingga sekarang.
Agama-agama monotheisme seperti Yahudi, Kristen dan Islam secara gender menggambarkan Tuhan dalam bentuk laki-laki. Itu dikarenakan adanya antropomorfisme. Meski dalam Islam Allah tidak boleh digambarkan karena karakteristik Tuhan Allah dipercaya sama sekali berlainan dengan makhluk akan tetapi orang Arab dan Al Qur’an menggunakan kata ganti laki-laki bagi Allah yaitu “hu”
Feminisme sering dianggap (atau ditafsirkan) bertentangan dengan agama, padahal kalau kita kembali pada bahasan teologi tauhid dan kosmologi sains yang selaras dengan surat Al Ikhlas dalam Al Qur’an bahwasanya Tuhan tidak tidak memiliki citra makhluk terlebih ber-gender, maka ini bisa menjadi pintu penelitian ulang soal agama-agama secara mendalam betapa agama-agama itu sebenarnya adalah gagasan manusia. Atau setidaknya memang suatu agama lahir dari gagasan sang tokoh utama yang kemudian mendapat restu dari Tuhan yang kemudian maujud menjadi apa yang kita sebut sebagai wahyu yang kemudian ditulis sebagai kitab suci.
Dari Herkules hingga Yesus dan cerita-cerita rakyat lokal dimana wanita suci (shalihah) melahirkan manusia-manusia super. Bahkan konon diriwayatkan diantara pesan-pesan sebelum Nabi Muhammad s.a.w. wafat adalah agar manusia menjaga (harkat dan martabat) perempuan. Ya, kita bisa melihat bahwa demikianlah kesimpulannya dari kisah-kisah yang ada terlepas apakah peradaban-peradaban kuno itu kita kenali dalam (sebagai) bentuk-bentuk sastra kuno dan situs-situs arkeologi, (atau) apakah sekedar mitos atau kenyataan yang memang pernah terjadi.
-------------------------------
Referensi
• The Biggest Secret, by David Icke, 1999
• The Dark Side of Christian History, by Helen Ellerbe, 1995
• The World’s Sixteen Crucified Saviors – Christianity Before Christ by Kersey Graves, February 2015
• Astrotheology and Sidereal Mythology, by Michael Tsarion, January 2012
Komentar
Posting Komentar